Minggu, 23 Desember 2012

Review 3: HASIL DAN PEMBAHASAN




PENGARUH VARIABEL ASET LANCAR, DEBT TO TOTAL ASSETS, UMUR,  DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI DI KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN KOPERASI KREDIT  DI KECAMATAN BULELENG, KABUPATEN BULELENG: SEBUAH PEMODELAN EKONOMETRIKA

Putu Agus Ardiana  Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Luh Kartini Eka Sari  Jurusan Akuntansi,  Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

HASIL DAN PEMBAHASAN

            Penelitian ini dilakukan dengan memasukan 18 variabel bebas yang diduga mempengaruhi rentabilitas ekonomi. Setelah dilakukan 15 kali pemodelan maka didapatkan model yang bersifat BLUE. Model ke-15 kali merupakan model yang BLUE karena memenuhi tujuh asumsi klasik seperti yang disyaratkan oleh studentmund (2006). Berdasarkan pengujian ramsey test untuk asumsi kalsik yang pertama sampai dengan asumsi yang ketiga diperoleh p-value untuk statisticnya adalah 0.545391 lebih besar dari pada level of significance yang di tentukan sebesar 0.05 sehingga HO (model is not misspesifield owing to wrong functional form) diterima. Uji asumsi klasik yang ke-4 adalah autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, Breusch-Godfrey Serial Correlation LM lest, dan collelogram of residuals tets. Dari ketiga pengujian yang dilakukan, dua pengujian menyatakan tidak terjadi autokorelasi reidual model ke-15, sedangkan satu pengujian (Durbin-Wtson) tidak dapat memutuskan terjadi tidaknya autokorelasi residul model ke-15. Denagan adanya demikian, dapat disimpulakan bahwa tidak terjadi autokorealsi pada residul model ke-15.

            Pengujian asumsi klasik yang kelima ini dilakuakn melalui white’s heteroskedasticity test. Berdasarkan ted ini diperoleh probality (p-value) f-statistic-nya adalah 0.842423, lebih besar dari pada level of significance 0.05 sehingga HO (errors are homekedastic)di terima (studentmund,2006). Asumsi klasik yang keenam berkaitan dengan multikolinearitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat VIF (Variance Inflation Factor). berdasarkan tabel output model 15 didapatkan nilai R2-nya adalah di bawah 1, yaitu sebesar 0.73030862 sehingga nilai VIF-nya menjadi 3.71 nilai VIF sebesar 3,71 ini tidak mencerminkan terjadinya perfect multicolinearity. Nilai VIF SEBESAR 3,71 ini lebih kecil daripada 5 maka dapat diartikan bahwa tidak terjadi multicollinearity pada model 15 ini. Uji asumsi klasik yang ketujuh ini dilakukan dengan jarque –bera normality test (JBTS). Berdasarkan output uji ini diperoleh probality-nya (p-value) adalah 0.008495, lebih kecil dari pada level of significance 0.05 sehingga HO (errors are nomally distributed) ditolak. Meskipun berdasarkan pengujian jarque-bera normality test (JBTS) disimpulkan bahwa residual modal ke-15 tidak terdistribusi normal, residual model ini dapat di anggap terdistribusi normal (rsidual is approximately normally distributed) karena jumlah observasi lebih besar dari pada 30 (central limit theoren)  (studenmund, 2006).

            Dari output ke-15 ini didapatkan model regresi sebagai berikut.

Y      = βo+ βX  + βX  + βX  + βX  + ε
  i             1  1     2  2    3  3     4  4     i

Y      = 0.087828 + 1.15E-11 X  – 0.070966 X  – 0.005381 X  – 5.53E-05 X  + ε
  i                                    1                  2                 3                  4     i

thit  =                6.332969       (4.165571)      (5.413087)         (6.919911)
Sig    =               0.0000         0.0002          0.0000          0.0000

R2    =   0.730862
F-statistik    =  20.36676
Prob(F-statistik) =      0.000000

Keterangan:

Yi       = Rentabilitas ekonomi
βi      = Koefisien regresi
X1       = Variabel bebas aset lancar
X2       = Variabel bebas debt to total assets
X3       = Variabel bebas umur
X4       = Variabel bebas jumlah anggota
εi      = Error term (residuals)

Dari tabel output di atas diperoleh probality (p-value) F-stasistic sebesar 0.000000 nilai ini lebih kecil dari pada level of significance yang ditentukan sebesar 0.05 sehingga HO di tolak. Dengan kata lain keempat variabel bebas ( aset lancar, debt to total assets, umur, dan jumlah anggota) berpengaruh serempak terhadap rentabilitas ekonomi di koperasi simpan pinjam dan kredit di kecamatan buleleng.

            Persamaan regresi modal ke-15 yang terdiri atas empat variabel bebas tersebut adalah:

Y      = βo + β1X  + β2X  + β2X  + β4X  + ε
  i                 1        2        3        4     i

Y      = 0.087828 + 1.15E-11 X  – 0.070966 X  – 0.005381 X  – 5.53E-05 X  + ε
  i                                   1                 2                  3                 4     i

Thit  =                 6.332969          (4.165571)         (5.413087)         (6.919911)
Sig    =                0.0000            0.0002             0.0000             0.0000
R2    =   0.730862
F-statistik    =  20.36676
Prob (F-statistik) =     0.000000

Keterangan:

Yi       = Rentabilitas ekonomi
βi      = Koefisien regresi
X1       = Variabel bebas aset lancar
X2       = Variabel bebas debt to total assets
X3       = Variabel bebas umur
X4       = Variabel bebas jumlah anggota
εi      = Error term (residuals

            Mengigat p-value untuk variabel bebas aset lancar adalah 0.00000 lebih kecil daripada 0.05 (level of significance) dan tanda dari koefisien regresi adalah positif maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas aset lancar berpenagruh positif terhadap rentabilitas ekonomi di koperasi simpan pinjam dan koperasi kredit di kecamatan buleleng. Berdasarkan struktur aset lancar dari tujuh koperasi menjadi samp[el dalam penilitian ini selama periode 2005 sampai dengan 2009, proporsi terbesar dari aset loancar adalah piutang yang berasal dari pemberian kredit (pinjaman yang di salurkan). Semakin besar pinjaman yang dapat disalurkan berarti menyebabkan bertambahnya pendapatan yang diterima koperasi yang bersal dari pendapatan bunga karena pi8njaman yang dapat di salurkan  ini merupakan income-generating assets.

            Variabel bebas debt to total assets berpengaruh negatif terhadapap entabilitas ekonomi di koperasi simpah pinjam dan kredit di kecamatan buleleng karena p-value adalah 0.0002, lebih kecil dari pada 0.05 (level of significant) dan tanda dari koefisien regresi adalah negatif. Meningkatkan debt to total assets disebabkan oldeh meningkatnya total uang (debt) dan meningkatnya total assets . menurut brigham dan houstan (2004), tingkat leverage operasi yang tinggi memiliki kosekuensi bahwa perubahan pendapatan dalam jumlah yang relatif kecil akan mengakibatkan perubahan yang besar dalam prifitabiltas. Lebih lanjut lagi brigham dan houston menjelaskan bahwa entitas yang meningkatkan utangnya dan menkosengtrasikan risiko bisnisnya kepada para pemilik. Dengan denikian, dapat sisimpuulkan  bahwa terhadap hubungban positif antara leverage dan profitabilitas. Dari tujuh koperasi yang menjadi sampel dalam penilitian,

                          

     Lagi Brigham danHouston menjelaskan bahwa entitas yang meningkatkan utangnya akan mengkonsentrasikan risiko bisnisnya kepada     para   pemilik. Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara leverage dan profitabilitas. Dari tujuh koperasi yang menjadi sampel dalam penilitain ini selama periode 2005 sampai dengan 2009, terlihat bahwa penigkatan hubungan sukarela lebih besar daripada peningkatan pinjaman yang dilakukan oleh koperasi sehingga debt to total assets-nya meningkat. Menurut jensen (1986), utang memainkan peran penting dalam memotivasi manajer untuk meningkatkan efisien organisasdi dan rasio utang yang optimal diperoleh ketika tambahan manfaat (marginal benefit) dari utang tersebut sama dengan tambahan biayanya. Pendapat jensen (1986) ini melengkapi pendapat yang diungkapkan oleh brigham dan houtson (2004) bahwa pada rage tertentu yaitu pada saat marginal benefit lebih besar daripada marginal cost, profitabilitas meningkat sampai titik tertentu seiring denagn meningkatnya utang. Akan tetapi, profitabilitas menurun seiring dengan meningkatnya utang pada saat margianl cost lebih beasr daripada marginal benefit. Semakin menegaskan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi di koperasi simpan pinjam. Dan koperasi kredit di kecamatan Buleleng.




Nama/NPM  : Nurul Rochmah/25211407
Kelas/tahun  :2EB09/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar