TINJAUAN PROSPEK KOPERASI INDONESIA DARI PERSPEKTIF
DISIPLIN
ILMU MANAJEMEN BISNIS
Burhanuddin
BAB I PENDAHULUAN
1.1 ABSTRACT
This manuscript is the result of the assessment of
assistant Deputy Cooperative Research done by several researchers. Through
various improvements, this result
was re-wrapped up by
the authors to be adjusted
the format of journal manuscript.
Discussion on cooperative is always still interesting, although
always invite questions
which was not
rarely unproportional. Not
all question could be replied
in an assessment report, but it
is expected could p rovide a color of
another view and could become new questions. However, the interesting thing
of this assessment is thatf rom the
point of view of business management discipline, global
business environmental changes all the more persuade cooperative organizations
apply modern management discipline to ref ormulate obj ective and strategy, restructurisation
and resources reallocation toward which is
more innovative to
create competitive advantage
in the market. From
the perspective concerned, management practice now
has been lef t behind
and becomenot relevant with the pursuit of the era. This is j ust, which ref lects
sluggish growth of cooperative, even
stagnant in Indonesia which is indicated by the eff ect of f undamental
weakness in applying thef unctions of Managemen Prospek, Perspektif , Manaj
emen Bisnis, Sistem Renumerasi, and Sistem Karier.
1.2.
PENDAHULUAN
Setelah lebih
dari 50 tahun
keberadaannya, organisasi koperasi
yang diharapkan menjadi
pilar atau sokoguru
perekonomian nasional dan gerakan
ekonomi rakyat masih terus
dipertanyakan. Sebab perkembangannya belum
sesuai dengan harapan
atau mendekati taraf yang dicapai di negara-negara lain. Fenomena
empiris koperasi Indonesia jika
dibandingkan dengan praktek
koperasi di berbagai
negara industri
maju yang menganut sistem
ekonomi liberal dan kapitalistik dinilai oleh banyak kalangan masih jauh
tertinggal, atau jalan di
tempat (stagnant) dan
cenderung tergantung pada
fasilitas dan bantuan pemerintah.
Bahkan, sebagian kalangan
lain berpendapat bahwa
koperasi lebih sering dimanfaatkan
di luar kepentingan generiknya. Pendapat ini dapat ditelusuri berdasarkan data
perkembangan koperasi tahun 2006. Secara
kuantitatif, total lembaga
koperasi di Indonesia
tercatat sebanyak 138.411 unit, dengan jumlah anggota
27.042.342 orang. Namun, dari
jumlah tersebut jumlah koperasi aktif
hanya sebanyak 43.703 unit atau hanya sekitar 31,5 persen saja. Hal ini
menunjukan bahwa koperasi sebagai lembaga ekonomi memiliki derajat kompleksitas
yang lebih tinggi. Kompleksitas ini menyebabkan pertumbuhan koperasi yang berkualitas
sangat terbatas dan cenderung
kurang dapat diandalkan
untuk mengatasi problem
sosial ekonomi dalam masyarakat.
Hal tersebut tidak tertutup kemungkinan disebabkan oleh muatan dan beban.
*) Peneliti Utama pada Deput Bidang Pengkaj ian Sumberdaya UKMK
koperasi yang
sarat dengan aspek-aspek non ekonomi, mis-management atau bahkan under managed.
Aktivitas koperasi sebagai badan usaha, tidak terlepas dari berbagai pengaruh,
baik dari lingkungan internal
(SDM, organisasi dan kelembagaan, manajemen, modal, ragam usaha, keanggotaan,
teknologi) maupun lingkungan
eksternal (sosial budaya,
politik, perekonomian, hukum, informasi, dan perkembangan iptek)
di tingkat regional, nasional dan
internasional. Pengaruh ini
sebenarnya mendorong terciptanya perubahan karena adanya tantangan dan sekaligus
peluang bagi pengembangan koperasi. Namun, dapat pula menjadi ancaman
akibat tingkat persaingan
yang semakin ketat. Konsekwensinya, manakala koperasi
tidak memiliki keunggulan kompetitif, maka perubahan hanya menjadi masalah bagi
koperasi. Fakta ini menjadi pertanyaan mendasar yaitu: 1) apakah koperasi masih relevan
dikembangkan dalam lingkungan
masyarakat Indonesia yang
mengalami perubahan? 2) jikalau masih relevan, mengapa koperasi belum
berkembang di Indonesia? 3) apakah kondisi
masyarakat Indonesia sekarang
masih kondusif bagi
pengembangan ekonomi rakyat melalui
kelompok atau koperasi?
4) apakah proses
pengembangan koperasi di
Indonesia masih sejalan
dengan konsep/teori ekonomi,
manajemen, sosial budaya,
psikologi, serta hukum yang
berlaku umum? 5) apakah
berkoperasi merupakan salah satu pilihan untuk mensejahterakan
masyarakat? 6) bagaimana pola pengembangan koperasi di masa depan pada
lingkungan yang dinamis? Keenam pertanyaan di atas dikaji secara komprehensif
melalui perspektif disiplin ilmu Manajemen Bisnis terhadap prospek masa depan
koperasi Indonesia.
Berdasarkan fenomena masalah di atas dapat dirumuskan dua permasalahan
yang spesifiknya yakni :
1. Bagaimana
prospek pengembangan koperasi di Indonesia ditinjau dari perspektif ilmu manajemen khususnya
manajemen bisnis dengan
keempat fungsinya dan
dikaitkan kepada sistem penggajian
(renumerasi), dan sistem
karier, termasuk konsep dan analisispositioning koperasi dan non
koperasi, efisiensi usaha dan manajerial skill ?
2. Bagaimana
rumusan rekomendasi model
pemberdayaan koperasi dalam
lingkungan yang dinamis ditinjau dari perspektif manajemen bisnis ?
Nama/NPM : Nurul Rochmah/25211407
Kelas/tahun :2EB09/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar