Minggu, 23 Desember 2012

Review 1: ABSTRACT DAN PENDAHULUAN


TINJAUAN PROSPEK KOPERASI INDONESIA DARI PERSPEKTIF DISIPLIN
ILMU MANAJEMEN BISNIS

Burhanuddin

BAB I PENDAHULUAN

1.1    ABSTRACT

            This manuscript is the result of the assessment of assistant Deputy Cooperative Research done by several researchers. Through various improvements, this result  was  re-wrapped up  by  the  authors  to  be adjusted the format of journal  manuscript. Discussion on cooperative is always still interesting,  although  always    invite  questions  which  was  not  rarely  unproportional.  Not  all question  could be  replied  in an assessment report,  but it is  expected could p rovide a color of another view and could become new questions. However, the interesting thing of  this assessment is thatf rom the point of  view of  business management discipline, global business environmental changes all the more persuade cooperative organizations apply modern management discipline to ref ormulate obj ective and strategy, restructurisation and resources reallocation toward which is  more   innovative  to  create  competitive   advantage    in  the market.   From    the  perspective concerned,  management practice  now  has  been  lef t behind  and becomenot  relevant with  the pursuit of  the era. This is j ust, which ref lects sluggish growth of  cooperative, even stagnant in Indonesia which is indicated by the eff ect of f undamental weakness in applying thef unctions of Managemen Prospek, Perspektif , Manaj emen Bisnis, Sistem Renumerasi, and Sistem Karier.

1.2.  PENDAHULUAN

Setelah  lebih  dari  50  tahun  keberadaannya,  organisasi  koperasi  yang diharapkan menjadi  pilar  atau  sokoguru  perekonomian  nasional  dan gerakan  ekonomi  rakyat  masih terus   dipertanyakan. Sebab perkembangannya       belum    sesuai   dengan    harapan   atau mendekati taraf yang dicapai di negara-negara lain. Fenomena empiris koperasi Indonesia jika  dibandingkan     dengan   praktek   koperasi   di  berbagai   negara  industri  maju    yang menganut sistem ekonomi liberal dan kapitalistik dinilai oleh banyak kalangan masih jauh tertinggal,  atau jalan  di  tempat  (stagnant)  dan  cenderung  tergantung  pada  fasilitas  dan bantuan  pemerintah.  Bahkan,  sebagian  kalangan  lain  berpendapat  bahwa  koperasi  lebih sering dimanfaatkan di luar kepentingan generiknya. Pendapat ini dapat ditelusuri berdasarkan data perkembangan koperasi tahun 2006. Secara  kuantitatif,  total  lembaga  koperasi  di  Indonesia  tercatat  sebanyak   138.411 unit, dengan jumlah  anggota  27.042.342  orang. Namun, dari jumlah tersebut jumlah  koperasi aktif hanya sebanyak 43.703 unit atau hanya sekitar 31,5 persen saja. Hal ini menunjukan bahwa koperasi sebagai lembaga ekonomi memiliki derajat kompleksitas yang lebih tinggi. Kompleksitas ini menyebabkan pertumbuhan koperasi yang berkualitas sangat terbatas dan cenderung    kurang   dapat   diandalkan   untuk   mengatasi   problem    sosial ekonomi    dalam masyarakat. Hal tersebut tidak tertutup kemungkinan disebabkan oleh muatan dan beban. 

 *)  Peneliti Utama pada Deput Bidang  Pengkaj ian Sumberdaya UKMK
          koperasi yang sarat dengan aspek-aspek non ekonomi, mis-management atau bahkan under managed. Aktivitas koperasi sebagai badan usaha, tidak terlepas dari berbagai pengaruh, baik dari  lingkungan  internal  (SDM, organisasi  dan  kelembagaan, manajemen, modal, ragam usaha,  keanggotaan,  teknologi)  maupun    lingkungan   eksternal (sosial budaya,   politik, perekonomian, hukum, informasi, dan perkembangan  iptek)  di tingkat regional, nasional dan  internasional. Pengaruh   ini sebenarnya   mendorong    terciptanya perubahan   karena adanya tantangan dan sekaligus peluang bagi pengembangan koperasi. Namun, dapat pula menjadi   ancaman   akibat  tingkat  persaingan   yang   semakin   ketat. Konsekwensinya, manakala koperasi tidak memiliki keunggulan kompetitif, maka perubahan hanya menjadi masalah bagi koperasi. Fakta ini menjadi pertanyaan mendasar yaitu:  1) apakah koperasi masih  relevan  dikembangkan  dalam  lingkungan  masyarakat  Indonesia  yang  mengalami perubahan? 2) jikalau masih relevan, mengapa koperasi belum berkembang di Indonesia? 3)  apakah  kondisi  masyarakat  Indonesia  sekarang  masih  kondusif  bagi  pengembangan ekonomi   rakyat  melalui  kelompok    atau  koperasi?  4)  apakah   proses  pengembangan koperasi  di Indonesia  masih  sejalan  dengan  konsep/teori  ekonomi,  manajemen,    sosial budaya, psikologi,  serta hukum  yang  berlaku  umum?  5)  apakah  berkoperasi  merupakan salah  satu pilihan untuk mensejahterakan masyarakat? 6) bagaimana pola pengembangan koperasi di masa depan pada lingkungan yang dinamis? Keenam pertanyaan di atas dikaji secara komprehensif melalui perspektif disiplin ilmu Manajemen Bisnis terhadap prospek masa depan koperasi Indonesia. 

Berdasarkan fenomena masalah  di atas dapat dirumuskan dua permasalahan yang spesifiknya yakni :

 1. Bagaimana prospek pengembangan koperasi di Indonesia ditinjau dari perspektif ilmu manajemen  khususnya  manajemen  bisnis  dengan  keempat  fungsinya  dan  dikaitkan kepada   sistem  penggajian   (renumerasi),  dan  sistem  karier, termasuk   konsep  dan analisispositioning koperasi dan non koperasi, efisiensi usaha dan manajerial skill ?

2. Bagaimana  rumusan  rekomendasi  model  pemberdayaan  koperasi  dalam  lingkungan yang dinamis ditinjau dari perspektif manajemen bisnis ?

Nama/NPM  : Nurul Rochmah/25211407
  Kelas/tahun           :2EB09/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar